Harian Kendari

Kordinator Isu Lingkungan Hidup BEMNUS : Investor Butuh Jaminan Keamanan untuk Berinvestasi di Sultra.

HarianKendari.com., Kendari – Investor adalah individu atau sekelompok orang yang berperan besar dalam perekonomian. Menjadi seorang investor tidak hanya berperan untuk diri sendiri, tetapi juga dalam kehidupan negara.

Para investor membutuhkan jaminan Keamanan dalam berinvestasi. Hal itu disampaikan Kordinator Lingkungan Hidup dan Agraria Pengurus Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Hendra Setiawan.

“Investor ini penting untuk pertumbuhan ekonomi, baik daerah dan pusat. Maka perlu ada jaminan keamanan,” ungkapnya saat ditemui awak media Harian Kendari, di salah satu coffee shop di kota Kendari, Jumat (7/7/23).

Hendra melanjutkan, masyarakat dan pemerintah baiknya merespon baik para investor yang akan berinvestasi di daerah, utamanya Sulawesi Tenggara.

Adapun penolakan atau dampak negatif dari investasi yang ada di bumi anoa, penyampaian aspirasi melalui demonstrasi mesti dilakukan dengan cara-cara yang baik.

Sebab, aksi demonstrasi yang berujung pada kericuhan hanya akan berdampak buruk pada kedua belah pihak, baik masyarakat maupun investor.

“Penyampaian aspirasi merupakan hak setiap warga negara, namun mesti dengan cara yang baik, jangan anarkis. Karena kericuhan berdampak para investor enggak berinvestasi di darah kita,” ujarnya.

Ia pula mengingatkan, agar pemerintah daerah lebih perhatian terhadap masyarakat. Dampak lingkungan dari hadirnya investasi pertambangan di daerah dapat mencederai kehidupan masyarakat.

“Baiknya sebenarnya, pemerintah daerah bersama dengan masyarakat, menemui perusahaan dengan cara yang baik. Dan segala sesuatu mesti dikembalikan kepada aturan,” katanya.

Menurutnya, peran investor dalam perputaran ekonomi daerah sangat penting. Namun para investor juga perlu mematuhi rambu-rambu hukum yang berlaku.

“Investor ini penting untuk pertumbuhan ekonomi, namun jika terjadi kericuhan hanya akan berdampak negatif dan membuat putaran ekonomi menjadi stagnan,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut salah satu aktifis Sultra yang enggan disebutkan namanya, investor merupakan rangkaian modal yang diperlukan. Namun jaminan keamanan juga diperlukan.

Dirinya bercontoh pada salah satu perusahaan yang ada di Sultra. Investasi PT Nusantara Industri Sejati (NIS) di Kecamatan Motui, Konawe Utara (Konut). Yang mempunyai kawasan industri seluas 4.766 hektare yang sudah 1 tahun ground breaking belum ada aktifitas mungkin “takut” dengan situasi sekitar yang sering demo anarkis.

Seperti yang dikatakan Ali Mazi yang dilansir dari Kendaripos, fajar.co.id, mengatakan, pembangunan smelter nikel di kawasan ini merupakan proyek strategis dalam mendukung hilirisasi di Indonesia yang terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.

“Tentu kami pemerintah daerah mendukung penuh PT.Nusantara Industri Sejati dan PT.Industri Smelter Nusantara menjalankan aktivitas usahanya di wilayah Sultra dalam hal mengolah sumber daya alam bijih nikel laterit menjadi barang-barang industri hilirnya, dan berharap dapat meningkatkan nilai-nilai investasinya di masa yang akan datang,” ujar Ali Mazi.

Laporan: Redaksi