Harian Kendari

Viral Diduga Skripsi Mahasiswa Unismu Makassar Mengandung Sara, Sekjen LAT Himbau Masyarakat Sultra Agar Tenang

Bisman Saranani ( sekretaris LAT )

HarianKendari.com, Kendari – Baru ini, masyarakat Sulawesi Tenggara dihebohkan dengan kabar soal beredarnya isu skripsi salah seorang mahasiswa Universitas Muhamadiyah Makassar. Dalam skripsi tersebut terdapat narasi yang menyinggung perasaan salah satu suku di Sultra.

Tak haya itu, beredar luas dimasyarakat soal postingan salah satu akun Ali Alaudin yang memostiing kalimat sarkas yang ditujukan pada salah satu suku yang ada di Bumi Anoa.

Merespon itu, Sekretaris Lembaga Adat Tolaki (LAT) Bisman Saranani saat diwawancarai awak media pada, Rabu (12/04/23) dini hari, mengingatkan masyarakat Sulawesi Tenggara untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Sebab permasalahan tersebut sedang ditangani oleh pihak aparat kepolisian.

Dirinya menyampaikan, yang diinginkan bersama adalah kedamaian dan keamanan daerah tetap terjaga dengan baik. Kedua suku yang disebutkan baik dalam skripsi maupun postingan Fb oleh salah satu akun agar tetap tenang utamanya di bulan suci ramadhan.

“Kami meminta kepada masyarakat, agar tenang, baik itu masyarakat suku Tolaki maupun Bugis, kita sedang dalam bulan Ramadhan, baiknya kita berdoa agar kita dapat menyelesaikan problem ini dengan baik utamanya di akhir ramdhan,” Pintanya.

Bisman juga menyampaikan Indonesia kuat karena ragam suku dan budaya yang dimiliki. Sebabnya toleransi dan saling menghargai mesti diutamakan.

“Kita semua ini warga NKRI, yang merekatkan NKRI ini adalah budaya, sedang budaya dari suku-suku, dan Indonesia tidak unik jika suku-suku ini tidak ada,” jelasnya.

LAT nantinya akan menyambangi Pimpinan Pusat Muhamadiyah bersama pakar hukum UHO, guna pengajuan keberatan dari Penelitian pada skripsi tersebut.

Ia menjelaskan agar skripsi tersebut dibedah kembali. Sebab didalamnya terdapat narasi yang menyinggung salah satu suku di Sulawesi Tenggara.

“Jika dalam pembedahan terdapat pidana maka hukum berjalan, lalu jika kemudian skripsi menyalahi kaedahnya maka skripsi tersebut di cabut atau di batalkan, bahkan jika berkenan hingga pada gelar sarjana mahasiswa tersebut,” tegasnya.

Olehnya, ia kembali menyampaikan, agar masyarakat tetap tenang, soal penyelesaian problem tersebut diserahkan kepada aparat penegak hukum.

“Besok jam 10 kami akan diterima oleh Kapolda Sultra untuk mendiskusikan permasalahan ini, mari kita percayakan penyelesaian ini kepada aparat penegak hukum,” ucapnya.

Saat ditanyai soal potensi aksi pada Rabu nanti melalui sebaran postingan yang beredar, dirinya menyampaikan itu adalah bagian dari kemerdekaan berdemokrasi. Namun ia menyatakan bahwa aksi tersebut tidak atas perintah Lembaga Adat Tolaki.

“Aksi itu adalah respon dari apa yang muncul di permukaan, LAT tidak pernah memerintahkan untuk ada aksi demonstrasi. Pun aksi tersebut punya mekanismenya sendiri,” tuturnya.

Laporan : Redaksi