Harian Kendari

Usai Digeruduk Massa dari Sultra, PP Muhammadiyah Berkomitmen akan Tindak Lanjuti soal Dugaan Sara Skripsi Mahasiswa Unismu Makassar

HarianKendari.com, Puluhan massa aksi menemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, pada Selasa (11/4). Massa meminta Muhammadiyah segera menindaklanjuti adanya dugaan isu sara salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismu) Makassar dalam penelitian tugas akhirnya.

Masyarakat Tolaki, Supriadin mengungkapkan adanya penelitian yang mengandung dugaan isu sara tersebut sangat melukai hati masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara (Sultra). Ia meminta agar PP Muhammadiyah bersikap tegas menindaklanjuti tuntutan massa aksi.

“Kami merasa terhina dengan penelitian salah satu mahasiswa di Unismu Makassar. Dia membuat penelitian perbandingan suku Bugis dan Tolaki. Dan dia rendahkan suku Tolaki,” ujar dia saat bertemu pengurus PP Muhammadiyah.

Menuturnya, penelitian skripsi tersebut tidak layak untuk dijadi kan salah satu karya ilmiah karena di dalamnya terdapat unsur penghinaan suku yang berdampak telah melukai masyarakat suku Tolaki yang berada di bumi Nusantara

“Iya skripsi tersebut tidak layak untuk di jadikan karya ilmiah karna didalam terkandung persoalan isu SARA, yang dimana membahas persoalan penghinaan suku sangat sensitif apa lagi suku Tolaki adalah satu suku terbesar yang berada di Sultra,” ujarnya.

Kordinator Masyarakat Tolaki Bersatu Habrianto menjelaskan dalam orasinya pimpinan PP Muhammadiyah harus segera menindak tegas atau memberikan sanski terhadap rektor maupun dosen pembimbing yang menyetujui penelitian tersebut.

Selain itu, pihaknya meminta PP Muhammadiyah harus berkoordinasi kepada pihak Kemendikbud RI untuk segera mencabut skripsi tersebut ataupun ijasah mahasiswa yang bersangkutan.

Sementara, Ketum PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengungkapkan hal wajar jika masyarakat Tolaki tersinggung dengan peristiwa tersebut. Sebab, sukunya direndahkan.

“Wajar ya (marah) kalau suku Tolaki merasa sukunya direndahkan,” ujarnya.

Usai mendengar tuntutan masaa aksi, Anwar memastikan pihaknya akan menindaklanjutinya segera mungkin. Pihaknya akan mempelajari lebih jauh perihal persoalan tersebut.

“Salah atau tidak, nanti setelah tahu rumusan masalahnya nanti kita cari solusinya. (Sanksi) Ya kita pelajari dulu, namanya pengadilan tidak langsung,” ungkapnya.