Harian Kendari

Dituding Rugikan Negara, CV Tiga Putra Bantah Pernyataan LSM PAPL

HarianKendari.com, Konawe – CV Tiga Putra Bantah tudingan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Persatuan Aktivis Pemerhati  Lingkungan  (PAPL) Sulawesi Tenggara yang telah melaporkan ke Kejati Sultra dengan alasan Pekerjaan Proyek Jalan Poros Motaha Lambuya di Kab. Konawe tidak sesuai Spesifikasi 

Bantahan tersebut di tanggapi langsung oleh Zulfikar Penanggung Jawab CV Tiga Putra melalui keterangan pers yang di terima oleh HarianKendari.com Minggu (12/3/2023).

Dalam relasenya tersebut, ia mengaku keberatan dengan tudingan tersebut yang juga dimuat disalah satu media online di Kendari,  Ia menggagap pemberitaan tersebut tidak berimbang.

“Kami CV Tiga Putra heran dari mana dasar pihak Aktivis PAPL Sultra mengatakan ada kegagalan Konstruksi dan indikasi Korupsi, hal ini sangat luar biasa memfitnah kami,” katanya.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa pihak CV Tiga Putra telah melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan Proyek Pengaspalan jalan poros Motaha Lambuya dan hal itu telah tertuang dalam Kontrak berdasarkan surat perjanjian Kerja (kontrak) pengerjaan proyek pengaspalan dengan no. 602/63/BM/III/2022 tertanggal 22 maret dan telah memenuhi semua unsur administrasi

“Pekerjaan ini telah selesai 100% memenuhi semua unsur pemenuhan spesifikasi kegiatan di lengkapi data Administrasi, Uji Lab Laboratorium UPTD Provinsi di mana semua pekerjaan telah di lakukan dilaksanakan dengan baik,” ungkapnya.

Pihak CV. Tiga Putra Sangat keberatan atas tindakan pihak LSM PAPL Akan dan Melakukan Pelaporan Kepada pihak LSM PAPL ke Polda Dalam hal ini Pencemaran Nama Baik Perusahaan.

“dalam kesempatan ini saya juga menyoroti adanya aktifitas pertambangan batu di area lokasi pekerjaan kami dengan proses pengangkutan menggunakan kendaraan kapasitas 10 roda,” unggahnya.

“Pelaporan dari teman teman aktivis PAPL mungkin di tengarai adanya kerusakan di beberapa titik namun dalam kesempatan ini saya sebagai pihak yang berkegiatan disana merasa kerusakan tersebut salah satunya di akibatkan adanya aktifitas over load kapasitas kendaraan pengangkut Galian Batu di sekitar area proyek dan harusnya aktivis juga menyoroti hal itu agar ada keadilan” ucapnya.

Dirinya juga menyinggung komunikasi dengan salah satu tokoh pemuda inisial W yang mengatakan bahwa pihak WIKA akan melakukan perbaikan Jalan, bukan hanya itu tokoh pemuda tersebut juga meminta uang namun tidak menyebut nominal.

“Ada salah satu tokoh pemuda di sekitar area proyek dan meminta sejumlah uang, saat ini internal kami sedang mengkaji apabila terdapat unsur yang menyalahi maka kami akan melakukan upaya hukum agar pemerintah melakukan tindakan kepada LSM yang tidak berbadan Hukum,” bebernya.

Terakhir kami para pengusaha memiliki tujuan membangun daerah dan mengembangkan daerah ini menjadi daerah yang lebih baik dengan membangun secara baik akses jalan agar perekonomian masyarakat  semakin baik

“Niatan kami adalah ingin membangun daerah dengan  harapan dukungan dan kerja sama yang baik antara masyarakat Lembaga  Swadaya Masyarakat dan pengusaha,” tutupnya

Laporan : Redaksi