Harian Kendari

Kota Kendari Ramaikan Kontestasi Nasional ADWI 2023

Kampung Wisata Watu Watu Puncak Victo. Foto : Desata

METRO KENDARI – Tahun 2023 Kembali Kementrian Pariwisata Republik Indonesia (KEMENPAR RI) menggelar ajang bergengsi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI 2023).

Dalam Ajang ADWI sendiri ada beberapa kategori tahapan terbaik, dari total pendaftar setiap tahunnnya, akan memperebutkan kategori 500 besar, 300 besar, 100 besar dan 50 besar, namun untuk tahun ini ada kategori terbaik yang berubah dari jumlah pemenang. Ditahun ini juga angka pendaftar sudah mencapai 400an lebih Desa atau Kampung Wisata se-Indonesia.

Diketahui, seluruh provinsi turut andil dalam kontestasi penganugerahan desa wisata kali ini, salah satunya Sulawesi Tenggara, yang dalam perjalanan sejak tahun 2021 telah meloloskan 1 Desa Wisatanya yaitu Liya Togo di Wakatobi masuk dalam nominasi tertingi 50 besar Desa Wisata Terbaik se-Indonesia.

Pada tahun selanjutnya, tepatnya 2022, kembali meloloskan 3 Desa Wisata yaitu Limbo Wolio (Keraton Buton) dan Desa Sumber Sari Air Terjun Moramo (Konsel).

Dibeberapa tahun terakhir Sultra menggenjot pariwisata, tidak sekedar ingin berpartisipasi pada ajang ADWI, namun pemahaman program desa wisata berkelanjutan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat.

Kali ini, kota Kendari juga berpartisipasi dalam ajang ADWI tahun 2023, salah satunya adalah kampung wisata Watu Watu Puncak Victo yang telah ada sejak tahun 90an dan baru resmi mendapat SK Kampung Wisata tahun 2022 Lalu.

Objek Utama dari Kampung Wisata ini adalah Puncak Victorinox. Puncak Victorinox biasa juga disebut Puncak Kodya, atau puncak Amarilis atau ada juga yang sebut Puncak Nipa Nipa.

Menurut salah satu Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), setempat Hariman sebenarnya objek utama di kampung wisata ini, sejak tahun 90 an sudah dikenal warga Kendari.

”Sejak tahun 90 an sudah diperkenalkan oleh rekan-rekan pecinta Alam yang saya tau waktu itu Mapala Unhalu. Namun waktu itu hanya sebatas bahwa ada tempat camping di tengah kota yang tidak jauh mendakinya tapi lumayan untuk liburan alam terbuka, belum seperti konsep utuh kayak sekarang ini menjadi kampung wisata ” ucap Hariman, saat diwawancarai awak media, Senin (27/02/23)

Kini setelah ditetapkan menjadi salah satu Kampung Wisata di Kota Kendari semua potensi pendukung objek utama digerakkan, mulai dari kegiatan UMKM produk lokal masyarakat setempat, kegiatan Lingkungan yang bernilai ekonomi, Kreatifitas Warga, Mengangkat Kuliner Khas, Seni Budaya Lokal, kelembagaan hingga manajemen pengelolaan kawasan wisata.

Hal itu tujuan agar wisatawan tidak datang hanya untuk camping semata, tapi sepanjang jalan di kampung wisata ini, banyak atraksi wisata yang edukatif dan inspiratif bisa dinikmati.

Tim pendampingan di Kampung Wisata ini yaitu dari Desa Wisata Sultra (DESATA) memberikan penguatan kapasitas SDM, manajamen pengelolaan hingga pengembangan Digitalisasi serta edukasi pola penjagaan kawasan mengingat kawasan ini merupakan kawasan Tahura Nipa Nipa yang dilindungi dibawah pengawasan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga aturan dan kolaborasi harus duduk bersama dengan pemerintah dalam hal ini dinas Terkait.

Laporan : Sulthan