HARIANKENDARI.COM, KENDARI – Anggota komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sudirman, mendukung penyelenggaraan event Keren Beken.
Event Keren Beken sendiri merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Are Entertainment guna menjaring para peserta di ajang fashion. Peserta dibagi menjadi tiga kelas yakni, usia anak-anak, remaja dan dewasa. Nantinya, pemenang dari event tersebut akan mewakili Sultra ke kanca nasional di Jakarta pada Februari mendatang.
Sudirman menyampaikan, komisi IV DPRD Sultra mendukung segala bentuk kegiatan yang bersentuhan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Fashion sendiri merupakan salah satu sub sektor ekonomi kreatif.
Dirinya menjelaskan, melalui pagelaran fashion show, Sulawesi Tenggara dapat memperkenalkan kain-kain khas daerah yang ada.
“Saya sangat mensupport kegiatan yang nama kegiatannya Keren Beken. Didalam perda ekonomi kreatif di Sultra ini tugas dan peran dari pemprov Sultra harus mendukung bahkan berkewajiban untuk memberikan support kepada pelaku ekonomi kreatif,” ujarnya saat diwawancarai oleh awak media di Rock Cafe, (Kamis, 19/01/23).
Ia menambahkan, ajang fashion show ini dapat mempromosikan Produk-produk yang ada di Sulawesi Tenggara salah satunya pakaian tenun. Ajang ini juga menjadi wadah penyaluran minat dan bakat kaula-kaula muda yang ada di Sulawesi Tenggara.
Menurutnya, banyak produk kain tenun Sultra yang telah sampai ke kanca nasional akan tetapi tidak bersifat berkelanjutan.
“Kehadiran pelaku-pelaku ekonomi kreatif ini harus didukung, tidak hanya dewan, pemerintah, akan tetapi seluruh masyarakat serta stakeholder harus mendukung kegiatan ini, agar dapat menjadi wadah promosi produk kain tenun lokal Sultra,” ucap Imeng sapaan akrabnya.
“Bukan hanya kegiatan keren beken saja, tapi semua kegiatan ekonomi kreatif kita harus mensupport dan kita harus mendukung,” tambahnya.
Lebih lanjut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyampaikan, bentuk support DPRD Sultra biasanya dalam bentuk materi dan non materi, selama itu sesuai mekanismenya.
“Biasanya sebelum pembahasan anggaran harusnya proposal kegiatan ini harus sudah di bahas agar bisa di alokasikan anggarannya,” jelas Sudirman.
Reporter : Sulthan
