Harian Kendari

Ekowisata Sultra Potensi Pariwisata Berkelanjutan dan Terintegrasi

HARIANKENDARI.COM, KENDARI – Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta pembelajaran dan pendidikan.

Pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan, justru menjadikan konsep ekowisata sebagai salah satu konsep kepariwisataan yang dimungkinkan bisa mewujudkan kemanan dampak lingkungan, tradisi budaya hingga kearifan lokal, benefit bagi masyarakat, dan tentu strategi kepuasan pengunjung.

Melalui kegiatan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) Tatakelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi tenggara sejak tanggal 24-27 November 2022 di Kota kendari, mencoba memberikan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para perencana dan pihak-pihak pengambil kebijakan regulasi di pemerintahan.

Dari sejumlah paparan menyebutkan, bahwa Desa Wisata sebagai program kepariwisataan yang sangat dekat dengan konsep Ekowisata dalam mewujudkan pariwisata yang terintegrasi satu sama lain.

Desa satu dengan lainnya saling terkoneksi dan berkelanjutan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat serta terjaganya lingkungan hingga alam disekitar desa wisata itu sendiri.

Menurut salah satu narasumber Bimtek, Michael A.Rice, Professor Dept. of Fisheries, Animal dan Veterinary Sciences Universty of Rhode Island mengungkapkan, bahwa pentingnya gerakan-gerakan yang lebih konservatif menjadi bagian dari atmosfer kepariwisataan itu sendiri, demi menjaga dampak buruk terhadap lingkungan.

Ia juga menyampaikan, pemahaman terhadap konsep pengurangan resiko terhadap lingkungan, pembuangan limbah dan bijak dalam menghadapi limbah kertas dan plastik sangat penting agar lingkungan tetap terjaga.

“Perkuat peraturan pariwisata yang meminimalkan limbah, memahami model-model atau konsep pengurangan resiko terhadap lingkungan, memahamai konsep model pembuangan limbah, konsep bijak dalam menghadapi sampah kertas, plasti dan limbah padat lainnya. Ini semua berguna untuk keberlanjutan pariwisata yang berlatar belakang pemanfaatan lingkungan alam,” ucap Rice dalam paparannya, Minggu (27/11/22).

Diketahui, kolaborasi tim pelatih para peserta perencana dari Dispar Sultra serta LPPM UHO sendiri mengusung beberapa poin penting, diantaranya terkait konsep Ekowisata sangat terkait dengan perencanaan dan kebijakan pembangunan dari semua tingkatan pemerintah, masyarakat, dan mitra NGO, swasta, akademisi dan lain-lain.

Keunggulan Komparatifnya yaitu Seven Wonders South East Sulawesi memiliki pesona alam yang indah dengan cirikhas tersendiri, kemudian Nilai sosial dan budaya.

Sementara untuk Keunggulan Kompetitifnya menyangkut Kearifan Lokal, Excellent Service dan Hispotality, Pariwisata Digital serta Pariwisata Lestari, juga penguatan komunitas hingga ekosistem Ekonomi Kreatif (Ekraf) pada lokasi destinasi.

Laporan : Sulthan