Harian Kendari

Dispar Sultra Komitmen Dukung Pegiat Ekraf Gelar Festival Film dan Foto Wakatobi 2022

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Belli Harly Tombili, foto : Sulthan

HARIANKENDARI.COM, WAKATOBI – Festival Film dan foto Wakatobi 2022 resmi dihelat. Kegiatan tersebut diikuti para pegiat film dan foto se-Sultra yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Sultra digelar di resort Ampupu Beach Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi, Senin (14/11/22).

Festival film dan foto Wakatobi 2022 juga hadirkan Sutradara film daerah dan nasional. Kegiatan tersebut diikuti 40 peserta dari berbagai komunitas film daerah Wakatobi, Kendari, Baubau, Konawe dan Makassar yang berlangsung dari 14 hingga 16 November 2022 dengan beberapa rangkaian kegiatan.

Kadis Pariwisata Sulawesi Tenggara, Belli Harly Tombili menjelaskan, festival ini merupakan bentuk dukungan kepada para pegiat ekonomi kreatif guna menjawab permasalahan yang hadir dimasa pemulihan pandemi covid-19.

Disisi lain, Belli Harly Tombili menyampaikan, Dispar Provinsi punya mimpi agar Kabupaten Wakatobi dapat menggaungkan Wakatobi hingga kanca Internasional, dengan harapan melalui karya kreatif lokal daerah, mata Indonesia dan dunia tertuju ke Kabupaten Wakatobi untuk berwisata.

“Sekarang memang sudah dikenal sampai ke nasional dan internasional, tapi kita mengharapkan dan bermimpi meledakkan kembali Kabupaten Wakatobi sebagai daerah destinasi wisata. Tidak seperti sebelumnya tapi kembali mengangkat pada skala level yang lebih besar lagi,” ungkapnya saat diwawancarai awak media.

Pada sisi kebijakan, Dispar Provinsi dominan mengarahkan kebijakan penganggaran ke Kabupaten Wakatobi. Pasalnya Wakatobi sendiri menjadi garda terdepan destinasi parawisata, hal itu bukan tanpa alasan. Pasalnya Wakatobi sendiri masuk dalam 10 besar destinasi wisata terbaik di Indonesia.

“Kita ingin berkolaborasi bersama dengan pembak, agar sama-sama kita membesarkan Kabupaten Wakatobi,” ujarnya.

Lanjut, menurut Belli, jika Wakatobi telah menjadi Kabupaten yang besar dan mampu mempertahankan kredibilitasnya sebagai daerah wisata, itu akan berdampak baik pula ke Kabupaten lainnya.

“Jadi wisatawan pasca berkunjung ke Wakatobi juga dapat berkunjung ke daerah lainnya, seperti Baubau, Buton, Butur, kota Kendari, dan sebagainya,” harapnya.

Sebagai bentuk komitmen Dispar Sultra mendukung Pariwisata Wakatobi, pihaknya sedang membangun interkoneksi antara Kabupaten Wakatobi dengan Kabupaten lainnya, hal ini menjadi alasan dikeluarkannya Pergub nomor 310 tahun 2022 tentang tujuh destinasi utama sebagai penyanggah Wakatobi yang dikenal dengan diksi seven wonder.

“Pemerintah pusat saja memasukkan Wakatobi sebagai 10 destinasi terbaik di Indonesia dari ribuan destinasi yang ada, tentu kami dari provinsi mendukung penuh kebijakan pusat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi, Nadar menyampaikan, Wakatobi merupakan kabupaten ditetapkan sebagai darah Kreatif dan inovatif Indonesia dengan sub sektor film, Animasi dan videografi sejak tahun 2019. Sebab itu kegiatan festival kali ini guna mengembangkan segala potensi yang ada.

“Ini menjadi simbol besar tidak hanya bagi Wakatobi tetapi juga Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, dirinya juga yakin film, animasi dan videografi menjadi sentral poin strategis dalam pengembangan daerah untuk menggerakkan sub sektor lainnya. Pasalnya sektor film sendiri dapat merangkum sektor lainnya dalam sebuah karya.

“Ada 16 sub sektor, tetapi minimal beberapa yang dianggap prioritas seperti kuliner, kriya, kemudian seni pertunjukan, musik dan lain sebagainya bisa terintegrasi dan berkolaborasi di satu ekosistem,” tuturnya.

“Kita yakin dengan itu karena di Wakatobi ada karya-karya film berkolaborasi dengan teman komunitas lain telah masuk ke bioskop,” tambahnya.

Labih lanjut, Nadar mengharapkan kedepan, ada karya yang tidak hanya menembus kanca nasional tetapi juga menembus kanca internasional. Dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif, sub sektor film, animasi dan videografi menjadi garda terdepan baik dalam mentriger sub sektor lainnya dan promosi daerah.

“Untuk di kabupaten Wakatobi, penting untuk kita menjaga momentum dan membuka motivasi teman-teman pelaku film ini agar tidak berhenti untuk mengalir dan berkarya,” ujarnya.

Reporter : Sulthan