Harian Kendari

Pemberlakuan Satu jalur Pengisian BBM Pertalite di SPBU Depan Mako Brimob Kerap Menyebabkan Antrian

SPBU Mayjen Katamso atau depan Mako Brimob Kota Kendari.

HARIANKENDARI.COM, KENDARI Pemberlakuan satu jalur pengisian BBM jenis pertalite di SPBU Mayjen Katamso, Kota Kendari mengakibatkan antrian panjang kerap terjadi selama proses pengisian BBM berlangsung. Yakni, satu jalur bagi pengendara motor dan satu jalur bagi pengendara mobil

Akibat pemberlakuan tersebut, tak jarang warga harus mengantri berjam-jam untuk mendapatkan BBM jenis pertalite.

Hal ini diungkapkan oleh, Kepala Pengawas SPBU74.933.01 atau biasa disebut SPBU Mayjen Katamso, Depan Mako Brimob, Kota Kendari, Viktor saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 18 Oktober 2022 lalu.

“Sebenarnya bukan dibatasi. Tapi, sekarang ada pemberlakuan satu jalur untuk pengisian BBM pertalite, yakni satu jalur bagi pengendara motor dan satu jalur bagi pengendara mobil,” ungkap Viktor.

Ia menjelaskan, pemberlakuan satu jalur tersebut bukan karena kuota namun karena adanya sistem ATG yang terkoneksi dengan program subsidi tepat. “Sehingga untuk kendaraan motor diberlakukan satu jalur karena kendaraan roda dua tidak terkoneksi dengan ATG,” jelas Viktor.

Selain itu, kata Viktor, penyebab lain kerapnya terjadi antrian panjang adalah makin meningkatnya penggunaan kendaraan di Kota Kendari. Sementara, kuota BBM jenis pertalite tidak bertambah dan antrian satu jalur di SPBU diberlakukan.

“Tidak langka, hanya saja Kendari ini kan makin maju makin banyak kendaraan. Namun, kuota yang diberikan ke SPBU tetap atau tidak bertambah. Hal itu juga menjadi salah satu penyebab terjadinya antrian,” kata Viktor.

Sementara itu, seorang pelaku ojek online, Oktavianus mengeluh, akibat kerapnya terjadi antrian panjang setiap pengisian pertalite di SPBU. Hal itu, kata Dia, berdampak terhadap pemasukan terhadap profesi yang digelutinya yakni ojek online.

Saat buru-buru misalnya, lanjut Dia, ketika orderan masuk dari pelanggan dan diperhadapkan dengan antrian panjang maka ia terpaksa mengisi BBM jenis pertamax yang secara harga lebih tinggi dibandingkan pertalite.

“Berdampak ke pendapatan, karena kadang mau tidak mau harus mengisi BBM jenis pertamax, karena pesanannya pelanggan mesti diantarkan. Bahkan kadang kami terpaksa mengisi eceran atau pertamini,” keluhnya, Jumat 21 Oktober 2022.

Laporan : Redaksi