HARIANKENDARI.COM, KENDARI – Sekretaris Jendral (Sekjen) Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara (Sultra), Bisman Saranani mengimbau untuk saling merangkul dan memperkenalkan budaya di Sultra.
Hal itu, kata Bisman Saranani, untuk menangkal isu-isu yang bersifat provokasi yang dapat menimbulkan perpecahan antar etnis di Sultra.
“Apapun yang terjadi di Sultra, kita selalu antisipasi demi keamanan dan ketertiban. Berharap tidak ada masalah-masalah di Kota Kendari yang merugikan kita semua,” kata Bisman Saranani, Kamis 13 Oktober 2022.
Bisman menjelaskan, LAT Sultra berfungsi untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan semua elemen dengan cara merangkul dan memperkenalkan budaya di Sultra.
“Selain itu, kita juga selalu bekerjasama dengan lembaga adat lain. Ini selalu kita rawat dan pelihara sehingga tidak lagi ada permasalahan antar etnis di Sultra,” jelasnya.
Apalagi, lanjut Bisman Saranani, saat ini Sultra diidentikkan dengan ‘Gadis Cantik’ yang menjadi daya tarik atau sentral investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal itu merupakan tugas bersama untuk mempertahankan kebudayaan dan adat agar para investor tidak melanggar aturan-aturan lingkungan maupun budaya dan adat yang berlaku di Sultra.
“Insha Allah beberapa hari ke depan kita juga akan adakan pertemuan atau diskusi sebagai upaya menjaga kedamaian di Sultra,” sebutnya.
Selain itu, LAT Sultra akan terus melebarkan sayap di Indonesia khususnya di Sultra sebagai bentuk upaya menjaga dan merawat kebudayaan serta adat Tolaki.
“Kemarin sudah dibentuk DPD di Ereke, Kabupaten Buton Utara. Rencananya, 23 Oktober mendatang kita akan bentuk di Kabupaten Bombana supaya ada keterwakilan Tolaki se-Sultra untuk menjaga dan merawat kekeluargaan dan kebudayaan,” ungkapnya.
“Kami berharap, semua elemen dapat bekerjasama dengan baik untuk bersama-sama menjaga kedamaian di Sultra,” tutupnya.
Laporan : Redaksi
