HARIANKENDARI.COM, KENDARI – Massa aksi yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari masih melakukan aksi demonstrasi di Gedung Rektorat, Selasa 4 Oktober 2022.
Aksi lanjutan itu digelar setelah sebelumnya KBM IAIN Kendari menggelar aksi demonstrasi hingga bermalam di Pelataran Gedung Rektorat. Namun, tak kunjung ditemui oleh pimpinan atau Rektor IAIN Kendari untuk merespon tuntutan massa aksi.
Pantauan media, massa aksi terus membakar ban yang mengakibatkan Gedung Rektorat diselimuti asap hitam. Mereka juga silih berganti berorasi menyampaikan tuntutan untuk direspon oleh pimpinan atau Rektor IAIN Kendari.
BACA JUGA : Kecam Intervensi Birokrasi, Ormawa Geruduk Rektorat IAIN Kendari
Massa aksi meluapkan kekesalannya dengan menyegel Gedung Rektorat dan mengambil alih Kampus IAIN Kendari, hingga mengosongkan aktivitas perkuliahan. Nampak, spanduk juga terpasang tepat di pintu utama Gedung Rektorat yang bertuliskan Rektorat sarang pencitraan, pembohong, copot Kasubag Umum, dikuasai KBM IAIN Kendari hingga Rektor penuh gimik.
“Hari ini kita buktikan kepada Birokrasi Kampus IAIN Kendari yang selalu memandang sebelah mata lembaga kemahasiswaan,” teriak salah satu Mahasiswa dalam orasinya.
Akibatnya, beberapa staff birokrasi meninggalkan ruang kerja. Beberapa Mahasiswa juga berbondong-bondong meninggalkan perkuliahan dan keluar dari kampus IAIN Kendari.
Massa aksi menegaskan, aksi segel Gedung Rektorat dan ambil alih kampus akan terus berlanjut hingga pimpinan atau Rektor IAIN Kendari menemui dan merespon tuntutan massa aksi.
BACA JUGA : Tak Ditemui Rektor, Massa Aksi Boikot Hingga Bermalam di Gedung Rektorat IAIN Kendari
“Kami menyegel kampus ini sampai Rektor IAIN Kendari mampu menyelesaikan segala problematika dan memenuhi tuntutan Mahasiswa,” tegas Ketua Dema IAIN Kendari, Hendra Setiawan.
Untuk diketahui, aksi demonstrasi itu digelar KBM IAIN Kendari sejak Senin, 3 Oktober 2022 kemarin. Mereka meminta kenaikan anggaran kelembagaan kemahasiswaan lingkup IAIN Kendari dan meminta revisi kode etik yang dinilai mengintervensi berlebihan hingga membatasi ruang gerak dan ruang proses lembaga kemahasiswaan.
Selain itu, mereka meminta Kasubag Umum IAIN Kendari, Sakri dicopot dari jabatannya akibat dinilai kerap mempersulit mahasiswa dalam peminjaman fasilitas di Kampus IAIN Kendari.
Hingga berita ini diterbitkan, massa aksi masih menggelar segel Rektorat dan ambil alih Kampus IAIN Kendari. Mereka juga silih berganti berorasi menyampaikan tuntutan.
Laporan : Redaksi
