Harian Kendari

Dusta Nasional

Prof .Rasyid Masri
(Akademisi dan Pebisnis)

Dalam perspektif psikologis seorang pendusta itu adalah orang yang mengidap penyakit patologis suatu penyakit jiwa yang terkadang tidak di sadari namun dia mengetahui kalau itu salah tapi tetap terus di kerjakan dan menjadi karakter kepribadian sehingga merasa puas kalau dia berdusta dan gelisah jiwanya kalau sehari saja tidak berdusta, itu berarti telah terjangkiti kelainan mental, kerusakan moral yang menjadi kontrol etik, nilai seseorang.

Hati – hati dengan penyakit dusta karena efek keburukan dari dusta adalah membuat pelakunya tidak bisa tenang jiwanya dan gelisah terus, penuh was-was itu artinya secara perlahan merusak jiwa dan pikiran dan merusak sel sel anggota tubuhnya bagi pelakunya, itulah sebabnya manusia pendusta yang pandai berbohong selalu berhasil menutup kebohongan sebelumnya jadi habis energinya berpikir menutup dusta yang satu ke dusta lainnya atau berpikir untuk menciptakan kebohongan baru.

Dusta itu salah satu ciri orang munafik yang hebat menciptakan keraguan diantara manusia, Awalnya perilaku dusta biasanya hanya mendustai terhadap dirinya, berdusta pada hati nuraninya, terus berdusta dalam keluarganya, berdusta pada lingkungannya, berdusta pada sosialnya akhirnya jadi pendusta nasional, dan pendusta nasional orang yang merendahkan dirinya akibat dustanya dalam skala secara luas pada masyarakat dan bangsanya.

Pendusta nasional adalah dusta kolektif yang berawal dari dusta seseorang yang melibatkan kerabat dekat dan kolega akhirnya jadilah dusta kolektif itulah yang terjadi pada Pada kasus yang menimpa Rektor Universitas Negeri Lampun yang terjaring OTT KPK dia tidak sendirian berdusta tapi melibatkan banyak orang yang bersifat dusta kolektif.

Kasus yang menimpa rektor UNILA, Berangkat dari pelanggaran moral akademik, moral intelektual yang mereduksi moral ke manusianya dan moral agamanya.

Sebelas dua belas dengan Ferdy Sambo yang berhasil menciptakan dusta nasional karena telah berhasil mendustai seluruh rakyat Indonesia, melakukan rekayasa kasus pembunuhan dengan kepandaian berdusta yang menyeret banyak koleganya yang tidak tahu menahu, yang tidak berdosa dalam kasus kemudian ikut dikorbankan dengan konstruksi dosa ala Ferdy Sambo jadilah dusta kolektif yang berskala nasional dan menggegerkan seantero nusantara bahkan tembus dustanya lintas nasional jadi perhatian dunia.

Itulah sebabnya Islam melarang keras berdusta karena pelakunya kalau ketahuan akan kehilangan kepercayaan yang akhirnya kehilangan segalanya itulah yang menimpa Ferdy Sambo yang kehilangan jabatan, kehilangan pekerjaan, kehilangan perasaan nyaman dan pendek kata kehilangan segalanya.

Sering kita dengar kata humor yang melucu ‘berdustalah’ asal tidak ketahuan publik, sehingga dustamu hanya kamu yang tahu dengan Tuhanmu sehingga mudah kau selesaikan dengan bertaubat, tetapi kalau kau berdusta nasional bersentuhan dengan publik nasional sulit kamu memintal maaf kepada orang orang yang merasa kau rugikan, semoga Allah terus menutupi aib kita dan terhindar dari dusta nasional ,Aamiin ya Rab. Wallahu A’lam.

Penulis : Prof. Rasyid Masri