HARIANKENDARI.COM,KONUT- Puluhan masyarakat penghuni Hunian sementara (Huntara) Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) lakukan aksi sujud didepan Kantor Bupati Konut. Hal tersebut dilakukan, karena belum adanya kejelasan terkait hunia tetap yang dijanjikan Pemerintah Daerah (Pemda) Konut.
Koordinator Lapangan (Korlap) Arman Mangabarani mengatakan, sebelumnya puluhan masyarakat tersebut mendatangi
Kantor Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut untuk mempertanyakan pengelolaan jaminan untuk hidup (Jadup) serta sejauh mana kinerja Dinas BPBD dalam mengajukan permintaan dana yang akan di luncurkan Pemerintah Pusat.
Akan tetapi kata Arman, kunjungan mereka ke dua dua Dinas tersebut tidak mendapatkan solusi sama sekali terkait persoalan yang mereka suarakan.
“Saat kami ke kantor Bupati Konut, kami langsung di sambut oleh salah satu ASN yang bertugas, dan mereka mengatakan bahwa Bupati, Wakil Bupati dan Sekda tidak berada di tempat,” Ucap Arman, Selasa, (7/6/2022).
Arman mengaku aksi yang mereka lakukan terkait Huntap bukan hanya sekali, tetapi sudah berkali-kali. Tetapi sampai hari ini Pemda Konut belum menunjukan keseriusanya.
Ia mengaku akan terus menyuarakan kebutuhan masyarakat terkait Hunian tetap masyarakat Konut.
Sementara, salah satu penghuni Huntara, Djamaluddin mengatakan bahwa ia telah 3 tahun tinggal di huntara. Selama ia tinggal beberapa kali merasakan sakit malaria.
“Ketika siang hari kami kepanasan, malam hari, juga kedinginan, dimana janji Pemda yang katanya akan memberikan hunian tetap,” Ucapnya.
Diketahui, Masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa terkait Huntap merupakan masyarakat yang terdampak Banjir konut tahun 2019. Dan saat itu, Pemda Konut membuatkan huniam sementara dan berjanji akan membuatkan hunian tetap kepada masyarakat terdampak
Reporter : Putra
