Harian Kendari

Peringati Hari Kesaktian Pancasila. Cipayung Plus Sulawesi Tenggara Gelar Dialog Kebangsaan

HARIANKENDARI.COM, Kendari : Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus Sulawesi Tenggara dalam rangka memperingati peringatan Hari Pancasila menggelar Dialog Kebangsaan dengan mengangkat Tema “Pancasila dalam Tindakan Bersatu Untuk Indonesia Tangguh ” yang di gelar di Aula Balai Latihan Kerja Kendari Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (02,05,2022)

Saat kegiatan tersebut hadir sebagai pemateri di antaranya, Dr. La Ode Haji Polondu Kepala BLK Kendari, Dr. Irfan Ido Ketua Gerakan Pembumian Pancasila Sulawesi Tenggara, AKBP Eddy Mulsupriyanto, Serta para Peserta tamu undangan dari Cipayung Plus Sultra yang berjumlah sekitar 80 Orang.

Dr. La Ode Haji Polondu menerangkan bahwa Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dengan nilai-nilainya seperti Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Mahas Esa. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

“Maka Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, merupakan bentuk peran dalam menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat di bedakan dengan bangsa lain, yaitu sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia”.

Saat menyampaikan materi AKBP Eddy Mulsupriyanto menekankan Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia.  Lima sila yang ada dalam Pancasila hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


“Jelas Para pendahulu kita berharap agar nilai nilai pancasila tetap kita berdayakan dan di aplikasikan di kehidupan sehari hari untuk menyatukan kita semua dari segala perbedaan.  Dengan banyaknya perbedaan di antara kita umat manusia yang berada di Indonesia, dengan adanya Pancasila di mulai dari Sila pertama sampai dengan sila kelima dapat menyatukan kita dengan beragam perbedaan agama, suku, budaya dll. Apa yang akan terjadi bila bangsa ini tidak hafal Pancasila dan tak tahu makna sila-sila Pancasila ? Kita kehilangan kompas dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara”.


Materi terakhir dalam dialog ini di antar oleh Dr. Irfan Ido dalam penekananya  Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Jadi, Pancasila sebagai dasar dan pedoman yang kuat untuk mencapai tujuan negara Indonesia. Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu ‘panca’ yang berarti lima dan ‘sil’a yang berarti prinsip atau asas.

“Maka Dengan menerapkan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat bisa hidup berdampingan satu sama lain, serta terhindar dari permasalahan yang bisa memecah belah persatuan Indonesia. Pancasila tidak pernah dijalankan sepenuhnya, seperti dalam ekonomi, politik, serta kebudayaan. salah satu contoh kegaduhan yang terjadi di dunia politik Indonesia sekarang ini merupakan bukti politik yang tidak berdasar pada nilai-nilai Pancasila, yakni kemanusiaan, keadilan, persatuan, dan musyawarah.