Harian Kendari

Cerita KBP Nanang Rudi Supriatna Bumikan Perdamaian Di Sultra Lewat Berbagai Rilis Lagu Dihari Jadinya Ke 54

HARIANKENDARI.COM, Kendari – Seringnya Terjadi pertikaian individu maupun Kelompok di Provinsi Sulawesi Tenggara yang terus menimbulkan prasangka dan rasa saling curiga berujung pada caci maki, baik antara individu maupun kelompok tertentu.

Tak ingin kondisi tersebut terus memburuk yang di sadari dapat memberi efek negatif pada psikologis masyarakat, Direktur Intel Polda Sultra KBP Nanang Rudi Supriatna memberi pesan perdamaian dengan nuansa berbeda, melalui lagu-lagu ciptaaanya yang dirilis di kanal YouTube

Tepat tanggal 3 Juni 2022 Nanang Rudi Supriatna merayakan hari jadinya yang ke 54 saat diwawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada Jum’at(3/5/2022) dirinya mengatakan, “Salah satu cara untuk menyerukan perdamaian adalah melalui seni dengan musik yang mengajak maayarakat untuk saling memahami perbedaan secara benar.

Tidak hanya sebagai pengayom masyarakat lewat peranya sebagai Direktur Intelkam namun belau juga senantiasa hadir sebagai seniman  dengan karya seni musiknya. Ia mengingkan  Lagu Seperti Damailah Sultra, Teluk Kendari dapat memberikan rasa keteduhan dan juga persatuan yang kokoh

“Serangkaian karya lagu yang pernah saya ciptakan akan turut menjadi sejarah tersendiri bagi perkembangan musik dan juga perdamaian masyarakat di Tanah Air khususnya Bumi Anoa”.


Di hari jadinya yang ke 54 tepat hari ini 3 Juni 2022, Nanang sapaan akrabnya mengatakan akan terus memaksimalkan karyanya guna menghadirkan sajian musik yang bisa memberikan rasa damai lebih utama dari itu dapat memberikan pengenalan budaya lokal masyarakat Sultra yang beragam.

“Banyaknya isu perbedaan yang disampaikan dengan kebencian mulai dari kelompok-kelompok terkecil, seperti keluarga. Ketidakadilan dan kejahatan yang dilakukan oleh ‘oknum’ digeneralisir untuk membenci sebuah ras, suku, maupun agama. Hal ini sangat mengkhawatirkan, dimana kita hidup di negara yang masyarakatnya sangat beragam. Hingga muncul banyak pertanyaan apakah ini karena kita tidak mengenal budaya kita yang sangat hangat dan bersaudara

Dia juga mengatakan, “Oleh karena itu lewat lagu Seperti Damailah Sultra yang  saya ciptakan guna menceritakan betapa bentangan alam dari kolaka hingga wakatobi begitu indahnya. Seindah bumi anoa yang di isi oleh masyarakat yang beragam, akan sangat di sayangkan jika keindahan kalah dengan isu-isu pecah belah.


‘walau beda kita tetap satu’ adalah penggalan liriknya yang menyerukan sebuah tujuan atau misi kedamaian di seluruh penjuru Sulawesi Tenggara. Walau terdengar sangat utopis namun setidaknya mampu menggerakkan sebagian kecil dari kelompok manusia.”  tutup Nanang,