Harian Kendari

Berbagi Paket Hadiah Lebaran di Kecamatan Motui, APBMI Konut Tawarkan Program Usaha

Ketgam : Ketua DPC APBMI Konut Alfian Tadjudin saat memaparkan Program Usaha untuk masyarakat Kematan Motui

HARIANKENDARI.COM, KONUT- Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kabupaten Konawe Utara (Konut) gelar safari ramadan di Desa Puuwonggia, Kecamatan Motui, Sabtu (23/4/2022).

Dikesempatan tersebut rombongan APBMI menyalurkan ratusan paket hadiah lebaran kepada masyarakat. Kegiatan tersebut banyak dihadiri warga motui mulai dari ibu rumah tangga, tokoh masyarakat, hingga tokoh pemuda, dan juga mendapat dukungan dari pemerintah desa dan kecamatan setempat.

Ketua DPC APBMI Konut, Alfian Tadjudin ucapkan rasa terimakasihnya atas antusisme warga mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan dirinya terkagum dengan sambutan warga atas kedatangan dirinya bersama rombongan.

Pada kesempatan tersebut, Alfian Tadjudin mencoba merangsang jiwa wirausaha masyarakat sekitar. Yanh mana, ia menawarkan salah satu program APBMI Konut dalam bentuk pemberdayaan masyarakat empat desa di Kecamatan Motui.

Kata Alfian saapaannya, program pemberdayaan masyarakat tersebut guna memaksimalkan peran masyarakat dalam peningkatan ekonomi keluarga. Mengingat Kecamatan Motui merupakan wilayah lingkar Industri PT Obsidian Stainless Steel (OSS) Di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe.

“Kami disini berusaha memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berusaha. APBMI dalam hal ini siap untuk ciptakan iklim investasi. Apalagi Motui saat ini sedang menghadapi smelter yang rencana akan didirikan di wilayah ini,” Ucapnya saat ditemui di lokasi kegiatan.

Alfian Tadjudin menjelaskan, program pemberdayaan yang ditawarkan oleh APBMI Konut yakni usaha ayam petelur. Alfian menilai usaha ini merupakan bisnis paling menjanjikan karena kebutuhan telur setelah masuknya industri meningkat secara drastis.

“Kebutuhan telur diwilayah industri Morosi dipasok dari luar daerah. Kalau kita yang produksi disini otomatis cost bagi peternak berkurang. Untung kita akan lebih besar dibanding peternak yang dari luar daerah yang sudah mengeluarkan biaya transportasi yang cukup besar,” Tambahnya.

Ia mengaku, APBMI Konut menjamin biaya usaha peternak jika bersedia mengikuti program pemberdayaan tersebut. Sebagai awal asosiasi menyediakan dana Rp 200 juta yang akan dibagi kepada empat kelompok masyarakat yakni, Desa Puwonggia, Desa Ranombupulu, Desa Motui dan Desa Lambuluo. Setiap kelompok akan dibantu kucuran dana sebesar Rp 50 juta.

ia meminta masyarakat segera membentuk kelompok dengan berkoordinasi kepada kepala desa masing-masing. Jika telah terbentuk, program tersebut akan segera dijalankan sebagai stimulan untuk pengembangan kedepannya.

Laporan : Saputra