Harian Kendari

Puasa Ramadhan Sebagai Momen Suspensi Diri

Oleh : Dr. Idhaman Alwi, MA.
Pengurus Ikatan Mubaligh Kendari

Kendari,  HarianKendari.com – Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk menangguhkan (Suspensi) dan jika perlu, menyetop segala bentuk kekerasan verbal di ruang-ruang media sosial.

Kekerasan verbal yang di maksud disini, berupa perundingan, caci maki dan segala bentuk narasi kebencian dan kemarahan

Media sosial sejatinya berfungsi untuk menjalin komunikasi positif(silaturahim), merekatkan ikatan keluarga dan komunitas, hingga berbagi informasi dan pengetahuan, ternyata berbalik menjadi media kekerasan verbal.

Segala bentuk kekerasan sejatinya, bukanlah bentuk budaya dan perintah agama. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai keluhuran budi, serta kesantunan berbahasa, maka kekerasan apapun dan bagaimanapun bentuknya bukanlah kebiasaan kita. Apalagi sebagai masyarakat beragama keluhuran budi dan kesantunan berbahasa adalah salah satu  prinsip ajaran agama, selain tauhid.

Hingga detik ini, di momen bulan suci Ramadhan, kita masih menyaksikan segala bentuk narasi kekerasan dan kebencian. Sejatinya Ramadhan merupakan momen suspensi kekerasan dan kebencian, sehingga puasa yang kita praktikan tidak sekedar menahan lapar dan dahaga. Jika demikian halnya kita tidak akan mendapatkan apa-apa nilai dan makna, hanya haus dan dahaga semata.

Akibatnya predikat taqwa tidak mampu kita raih, padahal hakikat puasa adalah meraih ketaqwaan itu sendiri “La allaqum tattaqun”.

Satu bulan penuh berpuasa merupakan perjuangan yang sungguh berat. Hanya orang orang yang terpilih yang akan dapat menjalaninya. Memiliki niat tulus dan kesungguhan hati sehingga boleh berharap dosa-dosa yang telah lalu akan di ampuni oleh Allah SWT.

Orang-orang terpilih yang telah berjuang secara sungguh-sungguh akan melahirkan manusia-manusia baru manusia suci(idul fitri ) atau fitrah yang kelak akan memberi dampak positif bagi kehidupan, bagi keluarga dan bagi masyarakat luas.

Kiranya Ramadhan Tahun ini dapat memberi pengertian dan pemahaman mendalam mengenai pentingnya mengiringi puasa dengan momen-momen suspensi yang telah di sebutkan di atas. Segingga kita dapat melalui perjuangan berat ini seraya mengharap Ridha Allah SWT.